Kegiatan PORSENASMA (Pekan Olahraga dan Seni Nasional Mahasiswa) merupakan ajang perlombaan nasional yang diikuti oleh 40 kampus PGRI di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan 3 Tahun sekali. Kegiatan PORSENASMA yang ke IV dilaksanakan pada 11 Juli 2022 dengan Universitas Nusantara PGRI Kediri sebagai tuan rumah. Adapun tujuan dari kegiatan ini dilaksanakan yaitu mengembangkan bakat, minat, dan prestasi mahasiswa perguruan tinggi PGRI dalam bidang olahraga dan seni. Berbagai perlombaan PORSENASMA yaitu di bidang ilmiah seperti artikel Ilmiah dan PKM, serta perlombaan atletik, pidato bahasa Inggris, E-sport, dan menyanyi dangdut.
Dalam perlombaan PORSENASMA ini UNIKAMA mengirimkan beberapa kontingen ilmiah, E-Sport dan menyanyi dangdut, serta atlet olahraga. Pada cabang lomba proposal PKM Universitas PGRI Kanjuruhan Malang mengirimkan delegasinya yaitu Mulia yustika sari dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Rochisul Amalia, dan Kustiningsih dari prodi Akuntansi. Jangka waktu yang diberikan untuk persiapan yaitu sekitar dua minggu sebelum pengumpulan proposal.
Pada saat perlombaan presentasi ide PKM ini banyak sekali ide-ide yang menarik dari para peserta. Namun, hal tersebut tidak membuat Tim PKM UNIKAMA merasa gentar, akan tetapi semangat semakin tersulut dengan adanya pesaing yang hebat. Di urutan presentasi dengan nomor urut 11, tim mengoptimalkan kesempatan tersebut untuk menarik perhatian dan fokus juri. Saat sesi tanya jawab tim melakukan diskusi dan menjawab pertanyaan dengan tepat. Setelah semua finalis PKM sudah melakukan presentasi, maka tahap selanjutnya istirahat dan setelah itu dilanjutkan pengumuman juara PKM. Tidak lama berselang waktu pengumuman pemenang juara PKM diumumkan juara 3 dan 2 telah disebutkan, kemudian dilanjut dengan juara 1 yang diraih oleh kontingen universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Dengan mengikuti kegiatan tersebut memicu untuk diri bersemangat lagi dalam suatu kompetisi dan berupaya yang terbaik. Walau ada beberapa hal yang seolah membuat gentar tapi bukan alasan untuk mundur dan tidak berjuang di ajang kompetisi. Saran bagi para mahasiswa di zona bahaya dan mengurangi zona nyaman. Zona bahaya membuat kita tumbuh dan membuat diri menjadi versi terbaik. Hal ini dapat mengikuti berbagai perlombaan di kalangan mahasiswa. Serta untuk tetap semangat dalam meraih hal yang terbaik, memang sulit menggapai mimpi namun terlalu payah apabila kita menyerah dan tidak berusaha.