SEJARAH RACANA KANJURUHAN

Untitled-4

  1. Sejarah Racana Kanjuruhan

Racana Kanjuruhan pertama kali bernama Racana Dr. Soetomo-Dewi Sartika (IKIP PGRI MALANG) kemudian pada tahun 2005 Pangkalan kita dari IKIP PGRI Malang berubah menjadi Universitas Kanjuruhan Malang. Gagasan kakak Aan Sumantri ,nama racana berubah mengukuti nama pangkalan yang sekarang Racana Kanjuruhan.

Berdiri pada tahun 1984 atas ide dari kak Ipung,kak Heriyanto, kak Ribut, kak Ridwan dan kawan-kawan. Racana Kanjuruhan (Dr. Soetomo dan Dewi Kartika) Gugus depan kota Malang 05331-05332 diresmikan pada tangga 20 mei 1987 yang kini diperingati sebagai hari lahirnya Racana Kanjuruhan

Pembina Gugus Depan Kota malang 05331-05332 sekarang kak Purnomo. KDR yang pernah menjabat :

2006-2008 = Kak Aan Sumantri (2 periode )

2008-2009 = Kak Abu Hamid Muhammad

2009-2010 = Kak Prima Eka Sri

2010-2011 = Kak Suradi

2011-2013 = Kak Rino (2 periode )

2013-2014 = Kak Fitria Rahman

2014- 2015=Kak Wadi Pramana

2015-2016 = Kak Rizki Adi Sidik

2016-2017 = Kak Wahibus Shomad

2017-2018 = Kak Silvia Puspita Wulandari

Pramuka di Kanjuruhan ada sejak berdirinya IKIP PGRI Malang dan pada tahun 1984-1986 Gugus Depan persiapan dan belum dikukuhkan, baru pada tanggal 20 mei 1987 Gugus Depan dikukuhkan 331-332, pada hari dan tanggal pengukuhan tersebut dijadikan hari lahirnya Racana Kanjuruhan, dan ditetapkan dengan dewan yang pertama setelah Musdega adalah Kak Darto’ Alm ( Sudarto) dan dewan putri adalah Kak Setyowati, setelah itu ada pergantian dewan 1 tahun, dewan kedua Kak Suratman 331 dan Kak Sistiningsih 332, pada dewan ini sudah ada politik, yang artinya ada penyimpangan yang mana seharusnya tidak terjadi, kita mengangkat dewan yang mana dewan tersebut bukan Gugus Depan, hanya sejatinya untuk menghindari seseorang yang tidak ingin dijadikan dewan, jadi Kak Suratman bukan anggota Gugus Depan tapi diusum oleh beberapa anggota supaya tidak memilih anggota dewan yang ada di Gugus Depan bahkan apa yang terjadi pada saat kegiatan itu yang namanya Kak Suratman walau pun jadi anggota dewan nol , tidak punya planning sama sekali dan bukan asli dari Gugus Depan, akhirnya dibentuk Dewan Kerja yang dimonitor oleh Dewan Putri, semua kegiatan diambil ahli Dewan Putri dan didukung oleh orang-orang yang saat itu tidak boleh jadi dewan, dengan alasan yang tidak dimengerti karena ada kebencian tidak senang sebagian, pada waktu itu yang dipakai alasan adalah ingin mengangkat ketua dewan dari Kota, alasan itu tepat karena semua anggota kita saat itu adalah semua berdosimili Kabupaten, ini labelnya semua Kabupaten.

“ Setelah pemilihan dewan yang wanita ini aneh, tidak harus ada Kabupaten atau Kota Madya siapa saja boleh, dan ini ada yang memperkrasai. Alhamdulillah terpilih dewan yaitu kak Suratman yang tidak bisa berbuat apa-apa akhirnya, Kak Sistiningsih yang didukung oleh beberapa sinior yang sampai bisa mewujudkan cita-cita Pramuka yang harapannya Kak Suratman dimunculkan ternyata malah terjadi polemik seperti itu.”

Kemudian untuk dewan yang ketiga 1989 , Kak Arif Setiawan berasal dari Tulungagung dan Dewan Putri Kak Nur Hidayat asal Blitar. Setelah itu saat kita dikukuhkan pembina yang pertama yaitu Kak hartono 331 dan 332 Kak Drs. Farida, setelah satu tahun Kak Hartono dipanggil yang Maha Kuasa dan digantikan dengan Kak Suwito 331 dan pembina 332 Kak Suciati. Kak Suwito beberapa saat kemmudian dipanggil juga oleh yang Maha Kuasa.

Terjadi Gugus Depan yang ketiga yaitu Kak Purnomo tetapi mau digantikan gagal , yang dicalonkan pembina dipandang tidak baik, sebenarnya kak Aan, ternyata diketemukan yang tidak baik, 332 Kak Sri Rahayu sekarang di Prodi PGSD tetapi sampai sekarang tidak pernah aktif dan tidak ada surat pengunduran diri sampai saat ini. Kak Purnomo ingat menjadi pembina setelah adanya kudeta yang diprakarsai oleh Kak Aan yang artinya, pernah pada saat itu Kak Aan tidak memfungsikan pembina. Kak Aan selama menjadi anggota pramuka kita, bisa dikatakan Pramuka LPJ, artinya membuat laporan itu hebat tetapi keuangannya mines , dan setiap kegiatan apa pun mines (berkurang ) , ketika rugi keuangan untuk kegiatannya datang ke Kak Purnomo (Pembina) dan Kak Aan berkata “keuangannya mines sekian “ . dalam hati Pembina mengatakan setiap ada kegiatan biasanya tidak pernah rugi, tetapi setelah Kak Aan yang ikut memegang mengatur keuangan dalam setiap mengadakan kegiatan menjadi rugi. Pada saat itu Kak Aan ingin menurunkan pembina dan menyatakan bahwa dirinya sebagai Pembina Gugus Depan, dimana seluruh instansi di Jawa Timur tahu. Setiap ada kunjungan dari kampus-kampus lain ke Racana kanjuruhan baik maupun mengadakan kegiatan di Pramuka yang dikatakan Kak Aan Pembina di dalam kampus adalah Kak Purnomo, kemudian salah seorang teman dari UNISMA yang mengunjungi Kanjuruhan tiga kali , bertanya “ Kenapa kalau di Kanjuruhan, Kak Purnomo dikatakan sebagai Pembina, tetapi diluar mengatakan Kak Aan Pembina Gugus Depan, yang betul yang mana ? “ Akhirnya pada saat itu Kak Aan membuat dua surat untuk menurunkan Pembina Kak Purnomo, belum sampai terjadi saja sudah dipersiapkan Kak Aan, termasuk dewan saat itu yang ditunjuk Kak Aan dulu. Musdega itu mati sampai sekarang, pada saat Musdega semua terkumpul dan Kak Aan yang memilih sendiri orang-orangnya, orang-orang tersebut dapat dipegang oleh Kak Aan , meskipun tidak kuliah dia tetap memegang kendali para orang-orang yang telah ia pilih menjadi dewan. Semua administrasi, anggaran, pembuatan LPJ (Laporan pertanggung jawaban) dan keuangan di pegang Kak Aan. Termasuk yang dipersiapkan terakhir sangat loyal dengan Kak Aan yaitu Kak Rino, Kak Rino seorang yang loyal. Dan yang pernah dipecat oleh Kak Aan adalah Kak Abu. Setelah itu terjadi senjata makan tuan Kak Rino terus didekati dan sebagainya, dia kembali bungkam , yang dipecat Kak Aan kembali menjadi dewan dan keluarlah Pramuka dari kekuasaannya Kak Aan suasana menjadi ricuh saat dilaksanakannya OPP banyak anggota baru, setelah terjadi itu Kak Rino di Cap oleh Kak Aan, Kak Rino meminta pertolongan kepada Kak Purnomo (Pembina) Kak Rino mengatakan bahwa dia mau di bumi hanguskan oleh Kak Aan , Kak Purnomo menenangkan Kak Rino, akhirnya Kak Rino menentang keberadaan Kak Aan, memang waktu di Cobon Rais , Kak Aan tidak berani naik, lalu senior dan alumni dihubungi oleh Kak Purnomo, begitu juga Kak Rino yang diminta menghubungi Kak Aan, tetapi pada saat itu Kak Aan tidak berani datang ke perkemahan hanya muncul di camp bawah, akhirnya dalam agenda besar tersebut diputuskan pemecatan Kak Aan keseluruh instansi, bahwasanya Kak Aan bukan anggota gugus depan, bukan pengurus Gugus Depan, Tetapi baiknya Kak Aan pada saat setiap kegiatan mesti Kak purnomo dapat kaos, setiap ada minesnya Pembina yang menutupi, ini adalah sebuah sejarah

Pada tahun 87 Pramuka mengalami kevakuman dalam beberapa bulan kegiatan. Kemudian Kak Purnomo sering mengadakan kegiatan sampai punya kedai senidiri, pada akhirnya banyak yang tertarik dengan kegiatan Pramuka, pada hari jumat,sabtu, dan minggu sering mendapatkan kunjungan dari perguruan tinggi lainnya lalu diadakanya forum komunikasi. Pada saat kegiatan P3T Pramuka menjadi panitia, Pramuka mempunyai gudang yang lengkap, Pramuka pada waktu itu mengalami masa kejayaannya, Kemudian adanya kemah Keong yang pesertanya 157 Bantara, Bantara adalah Pramuka muda yang terampil dapat mendirikan kemah dalam waktu lima menit serta keahlian lainya yang berguna untuk masyarakat. Pelaksanaan kemah keong diwarnai duka yang dimana kemah tersebut tidak diterima oleh warga yang tinggal di dekat hutan tersebut, jadi berkemahnya dari satu tempat ketempat yang lain, yang tidak boleh terlewatkan barang-barang perkemahan tidak boleh ada yang hilang, kemah keong yang berjalan tiga hari dua malam di Tulungagung mengisahkan Pramuka yang tangguh, adanya kemah Keong serta skenario dari semua itu adalah idenya Pembina (Kak Purnomo) sampai di tengah hutan mencari jalan keluar semua anggota memencar keseluruh arah barat, timur dan lain dengan meninggalkan jejak agar nantinya dapat kembali ketempat semula, akhirnya salah satu kelompok menemukan jalan pulang dan meniupkan peluit, semua Bantara berbondong-bondong menuju alun-alun Tulungagung dan disana disambut meriah oleh para rekan-rekan, TNI atas berkat keberhasilan pelaksanaan Kemah Keong, yang awalnya penuh duka berubah menjadi kebahagian yang tak terduga.

Kode Gugus Depan dulu 331-332 tidak memakai kode 05 wilayah, karena belum ada kode administrasi tetapi setelah berikutnya, ada kode wilayah Kota Malang 05 untuk kecamatan Sukun dan kecamatan Sukun nomer urut 05, maka dari itu sampai sekarang memakai kode Gudep 05331-05332. (sumber ; Kak Purnomo (Pembina)