UNIKAMA – Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) perlu terus ditingkatkan dengan langkah-langkah strategis. Mahasiswa sejatinya memiliki karakteristik dan kemampuan yang lebih unggul dari orang lain. Di antaranya adalah kemampuan berpikir kritis, militan, kreatif, dan revolusioner sebagai bekal untuk kontribusinya kepada masyarakat.
Hal tersebut menjadikan Bidang Kemahasiswaan Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) dan Universitas Machung dipercaya LLDIKTI Wilayah VII melaksanakan program Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) periode 2020 di Trawas, Mojokerto. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan rencana pengembangan organisasi dengan baik sehingga dapat membantu dalam menyejahterakan masyarakat.
LKMM-TM yang berlangsung selama empat hari (20-23/1) di Aula Ubaya Training Center (UTC) Trawas ini diikuti 30 perguruan tinggi se Jawa Timur. Diantaranya Universitas 17 Agustus Banyuwangi, Universitas Merdeka Madiun, STIESIA Surabaya, Unikama, Universitas Ma Chung, STIE Nganjuk, STIKES Patria Husada Blitar, STFT Widya Sasana Malang, UNESA, UMM, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan IKIP PGRI Jombang.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unikama, Dr. Joice Soraya, SH., M.Hum menyampaikan, kemampuan berorganisasi itu tidak bisa dilakukan dengan cara instan, harus fokus dan berlatih, serta harus diikuti dengan semangat besar.
“Ini kesempatan besar bagi para peserta untuk mendapat ilmu yang banyak, karena tidak semua mahasiswa bisa mengikuti kegiatan semacam ini. Kami bersyukur diberi kepercayaan menggelar acara LKMM-TM ini, karena tidak semua perguruan tinggi mendapat kepercayaan,” ungkap Wakil Rektor (Warek) III.
Ia berharap, kegiatan ini bisa membekali mahasiswa dengan kemampuan memimpin serta memberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan manajerial. Selain itu membekali mahasiswa dengan keterampilan berkoordinasi dan membina tim kerja dalam suatu kelembagaan.
“Program LKMM-TM ini merupakan sarana mahasiswa untuk dapat mengembangkan diri dan lingkungan organisasinya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kemahasiswaan Universitas Ma Chung Felix Sad Windu Wisnu Broto, SS., M.Hum menyampaikan terima kasih kepada LLDIKTI Wilayah VII dan Unikama yang sudah bekerjasama. Ia berharap bagi mahasiswa yang akan berproses bisa membuka hati, buka fikiran untuk berproses bersama agar apa yang direncanakan akan lebih baik.
Dengan kegiatan ini, mahasiswa bisa berkumpul dengan teman baru yang suatu saat nanti pasti akan berguna. Manfaatkan sebaik-baiknya dengan berkomunikasi tentang LKMM TM yang berkaitan pengembangan Daring.
Disisi lain, Dr. Widyo Winarso, M.Pd juga menerangkan bahwa menjadi aktivis dan bagian dari kemahasiswaan merupakan pilihan paling tepat. Mahasiswa yang tidak aktif di organisasi bagai sayur tanpa garam, karena saat ini dituntut kompetensi, pengalaman yang biasa diperoleh diluar perkuliahan. Itulah yang sangat menentukan ketika nantinya berkarir di masyarakat.
“Untung ada Unikama yang berinisiatif melaksanakan LKMM TM. Selamat kepada Unikama, Universitas Ma Chung dan teman-teman yang mewakili perguruan tinggi tempatnya menimba ilmu dalam mengikuti kegiatan ini,” ujar Sekretaris LLDIKTI Wilayah VII.
Bukan hanya itu, dalam LKMM-TM, mahasiswa diberikan beberapa materi sebagai bekal mereka saat berkecimpung dalam sebuah organisasi. Meliputi Kebijakan Program dan Kegiatan Kemahasiswaan, Pengembangan Wawasan Kebencanaan, Implementasi Teknologi Informasi dalam Organisasi Kemahasiswaan, Digital Literasi, Forum Komunikasi dan Etiket Diskusi, Hakikat Organisasi, Identifikasi Masalah dan Potensi, Analisis TALI Kemitraan, Analisis Kesiapan, Analisis visi, misi dan Nilai Organisasi, Analisis Hambatan dan Bantuan, Analisis Tahap Pencapaian Sasaran, Penjabaran Rencana Kerja Tahun Pertama, Menyusun RPO.
Salah satu materi yang ditekankan pada LKMM-TM adalah tentang rencana pengembangan organisasi. Mahasiswa akan turun langsung pada organisasi masyarakat yang telah ditentukan sebelumnya. Di sini, mahasiswa diminta mencari data, menganalisis, menemukan masalah, dan mengajukan solusi alternatif bagi organisasi tersebut, tambahnya.