Hallo guys…
Salam hangat dari keluarga GARANK…
Kemarin Garank baru saja menghadiri pertemuan Sarasehan loo..
Yang bertempat di Dinas Kesehatan Kota Malang oleh Komisi Penangulanggan Aids (KPA) bersama ukm sejenis di kota Malang (02/03/2018). Jadi disini GARANK akan membagi pengetahuan kepada kalian yang kita dapat di Pertemuan Sarasehan kemarin tentang “AIDS DI KOTA MALANG” . Langsung simak sampe habis ya guys…
Jumlah penderita HIV-AIDS (ODHA) di Kota Malang menempati urutan kedua di Jawa Timur, mengerikan bukan. Dari tahun ke tahun pasti penderita terus bertambah dan jumlahnya saat ini sekitar 3.800 penderita. Jadi tujuan dari pertemuan sarasehan kemarin adalah menjadikan kita ‘Agent of Change’ buat ngerubah stigma yang gak baik tentang ODHA . Ada juga kebijakan dari KPA untuk kita sebagai Agent of Change yaitu STOP à Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Lalu mungkin kalian pernah dengar kata ‘Jauhi Virusnya Bukan Orangnya’ itu memang benar guys , HIV/AIDS ini PENYAKIT TIDAK AKAN MENULAR hanya dengan kita bersalaman, berpelukan , duduk bersama, berciuman , bersuap suapan dan bergantian closet dengan si penderita Tetapi Virus HIV/AIDS ini BISA TERTULAR dari Tranfusi darah , Hubungan Seks yang berganti ganti pasangan, ASI dan Ganti ganti jarum suntik juga jadi alasan penularan virus itu.
Mungkin kalian bertanya-tanya, apakah penderita HIV/AIDS bisa sembuh atau langsung meninggal ?
Naahh, Penderita HIV/AIDS yang hasilnya positif maka seumur hidupnya akan tetap positif mengidap HIV/AIDS, tapi ODHA bisa tetap survive dengan minum obat yang disebut ARV (Antiretroviral) seumur hidupnya sampai dia meninggal. Dengan minum obat ARV tidak boleh sampai telat, jika telat virus ini akan berkembang dan mempengaruhi kekebalan ODHA akhirnya ODHA akan gampang terserah penyakit. Poin penting lagi disini bukan Virus Acquired Immune Dificiency Syndrome yang membunuh ODHA tetapi penyakit lain yang diderita oleh ODHA seperti Tbc dan Hepatitis.
Lalu dimana kita bisa tes HIV/AIDS khususnya di Kota Malang?
Kalian bisa tes di Pukesmas terdekat, jika di dekat kampus unikama bisa periksa di pukesmas janti atau pukesmas Dinoyo. Tes ini tidak sembarangan, jadi sebelum di tes kita ada PraTes dimana dokter akan menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan penularan AIDS jika sekiranya kita tidak dalam kriteria dokter juga tidak akan melakukan tes karna tes ini tidak sembarangan dilakukan.
Lalu siapa yang beresiko menjadi penderita HIV/AIDS?
Beberapa kriterianya adalah sebagai berikut:
- Pekerja Seks Lelaki/wanita
- Waria
- WPSTL (wanita pekerja seks tidak langsung)
- WPSL (wanita pekerja seks langsung)
- IDU(pengguna jarum suntik ganti ganti)
- Pasangan Risti (resiko tinggi)
- Pencinta sesama jenis (Homo seksual/Lesby)
- Yang berhubungan seks dengan berganti ganti pasangan
Poin penting lagi yaitu : Virus HIV/AIDS tidak bisa dilihat sekarang , bahkan orang yang positif pengidap HIV/AIDS merasa sehat dan tidak menimbulkan gejala apapun tetapi baru terlihat gejalanya sekitar 5-10 tahun, bahkan bisa lebih dari 10tahun jika daya tahan tubuh sangat baik . Ada Fase gejala sebelum jadi penderita HIV/AIDS:
1. Fase Pertama
Setelah seseorang terkena virus HIV/AIDS setelah sekitar 3-6 minggu orang itu ada gejala flu , demam, nyeri menelan, gejala tersebut berlangsung beberapa hari lalu sembuh begitu saja tanpa pengobatan.
2. Fase Kedua
Difase ini penderita terlihat sehat sekitar 7 tahun , tetapi ada pembesaran kelenjar getah bening seperti dileher dan lipatan paha.
3. Fase Ketiga
Pada fase ini daya tahan tubun mulai turun disinilah virus menunjukkan aktivitasnya akibatnya penderita mengalami penurunan berat badan, infeksi saluran pernafasan, radang pada mulut dan seharusnya pada fase ini penderita mendapat pengobatan dini.
4. Fase Keempat
Pada fase ini bisa menduga orang itu terkena virus karena orang itu lemah dan 50% hanya ditempat tidur, gejala lainnya adalah diare kurang lebih 1 bulan, Demam tidak kunjung turun.
5. Fase Kelima
Inilah Fase terakhir yang ditandai secara fisik dimana muncul pembesara kelenjar limfa diseluruh tubuh, batuk kering, demam, kelelahan yang berat , infeksi sendi, radang otak, kerongkongan sakit untuk menelan dan mengalami perubahan kesadaran .
Jadi gays kita bisa menghidari virus tersebut dengan cara:
- SETIA sama pasangan jangan berganti ganti pasangan
- Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks
- Jauhi Narkoba
- Tidak berganti ganti jarum suntik
- Memastikan transfusi darah dari orang yang tidak terinfeksi
- Dekatkan diri sama Sang Pencipta.
Sekian ilmu pengetahuan tentang HIV/AIDS semoga bermanfaat untuk kalian, Terimakasih dan jangan lupa share agar keluarga, teman, dan orang disekitar kita terbebas dari virus HIV/AIDS. Oke guys, sampai ketemu di postingan selanjutnya ya…
Narkoba… NO!!!
Prestasi.. YES!!!
GARANK.. AAUU!!!