PILREK UNIKAMA: MAHASISWA ANGKAT BICARA

Oleh : Ahmad Fahrur Rosi

Universitas yang sehat adalah universitas yang mampu menjalankan roda organisasi dengan prinsip keterbukaan (Transparansi) dalam segala aspeknya, baik menyangkut keuangan, pelayanan dan bahkan transparan dalam hal pemilihan kepemimpinan. Universitas Kanjuruhan Malang (disingkat Unikama) sebagai kampus swasta harus  belajar membuka diri dalam proses pemilihan kepemimpinan bila ingin kampus ini maju dan lebih maju terus, tidak harus mengikuti tradisi kebiasaan Kampus Swasta yang pada umumnya kepemimpinannya terutup yaitu selalu di pegang oleh keluarga pendiri. Kampus      Unikama sejak pergantian Kepemimpinan di tahun 2013 mulai memberikan angin segar perubahan baru dengan membuka ruang kepemimpinan secara terbuka, terbukti dengan naiknya Dr. Pieter Sahertian M,Si. sebagai rektor yang  berasal dari luar keluarga pendiri, begitu juga ketua PPLP-PT nya yaitu Drs. Sujai.

Saat ini Unikama sudah mulai lagi mengahadapi momentum pemilihan kepemimpinan khususnya untuk jajaran rektorat periode 2017-2021. Ada dua nama yang sampai detik ini santer dikabarkan akan berkompetisi dalam pemilihan rektor kampus multikultural kali ini.  Diantaranya Dr. Pieter Sahertian M,Si. (Incumbent) dan Dr. Christea Ferdiantara (Wakil Ketua PPLP-PT PGRI Malang) yang dipandang mampu memenuhi syarat dan ketentuan yg ditetapkan sehingga nantinya akan dinobatkan sebagai kandidat rektor Unikama periode mendatang.

Badan eksekutif Mahasiswa (BEM)  kabinet “Pembaharu” Revolusi Universitas kanjuruhan Malang mengajak rekan- rekan mahasiswa seluruhnya, untuk mampu berkontribusi dalam  mendorong lahirnya Pemimpin Unikama yang ideal, mulai dari proses penetapan calon hingga terpilihnya Rektor Unikama Periode 2017-2021. Perlu Rekan-rekan Mahasiswa ketahui, bahaw dalam proses penetapan Rektor ini ada berbagai tahapan yang akan dilalui oleh Para Calon Rektor, Mulai dari penjaringan, penyaringan hingga pemilihan.

Perlu kita ketahui bersama bahwa Unikama adalah lembaga akademik bukan lembaga politik yang harus diakui oleh siapapun, maka peran dari Mahasiswa dalam hal ini adalah menjadi agent of control agar proses ini berjalan dengan baik dan bermartabat. Sebagai kaum Intelektual kita harus mengedepankan nilai-nilai rasional dalam menanggapi segala gerak gerik para calon petinggi lembaga kampus  yang tidak mempunyai prospek yang jelas terhadap perkembangan Kampus kedepanya.

Maka dari itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet “Revolusi”  sebagai representasi dari mahasiswa secara umum menyatakan selamatkan kampus dari praktek Demokrasi yang busuk seperti halnya demokrasi transaksional atau transaksi jabatan, demokrasi uang, demokrasi pembodohan dan lain-lainnya.

Hasil diskusi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kabinet “Pembaharu” Revolusi dengan sebagian besar ketua umum ormawa (Bagian Unitas Mahasiswa)Univ. Kanjuruhan Malang pada Kamis, 13 April 2017 yang bertempat di kantor BEM, Seluruh Ormawa bersepakat dan siap  untuk  mengawal, mulai dari proses penetapan hingga pemilihan Rektor Unikama. Seluruh Ormawa juga menyepakati bahwa dalam pemilihan Rektor  kali ini, harus sesuai dengan koredor demokratis, kondusif dan bermartabat, memangkas habis isu-isu yang tidak edukatif atau tidak mendidik seperti halnya, isu SARA (Suku, Agama dan Ras) dan sektarianisme yang akan menyebabkan kita terpecah belah. Sembari berharap pemilihan Rektor kali ini dapat menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan Kampus demi mencapai cita-cita yang telah tersemat lama dalam hati kita semua yaitu menjadi Kampus Yang Unggul di Tahun 2025.

Salam Mahasiswa
Salam Revolusi
Salam Perjuangan

Tegakan Keadilan Untuk Unikama Yang lebih Baik.

PILREK UNIKAMA: MAHASISWA ANGKAT BICARA